Saturday, September 27, 2014

MENGAPAI LANGIT YANG TINGGI

Kuala Lumpur
27 Sep 2014
 
MENGAPAI LANGIT YANG TINGGI

Dengan perlahan Si Bongkok menghayun kaki

berlalu pergi sambil ditemani hancurnya hati,
Sedang lelah mencuba mengapai keinginan itu 

walau sedar diri tidak mampu untuk memiliki di gagahi jua keringat diri,
 

Dari belakang si puteri sedang lunak meneliti keindahan diri sendiri
tanpa pernah menoleh seketika untuk memerhati,
Langit bagai mengerti akan derita si bongkok dan di kirimnya titis air sebagai ganti sakitnya hati,
 

Di paksakan diri untuk memenuhi keinginan Si Puteri 
kerna itu permintaan hati sedang tahu si bongkok tak kan mampu berdiri,
Hanya inginkan satu senyuman dari Si Puteri menjadi azimat buat diri bagi menempuhi rintangan ini,
 

Berdekah ketawa Si Puteri melihat telatah Si Bongkok cuba berdiri 
tanpa mengetahui derita yang dihadapi.
Dengan semangat yang kuat terketar

Si Bongkok perlahan berdiri seinci demi seinci,
 

Resah Si Puteri mula menghantui melihat permintaan diri hampir pasti di penuhi Si bongkok yang tak sedar diri,
 

Terbaring Si Bongkok di kawanan duri sebelum berjaya berdiri 
menoleh ke belakang Si Puteri melarikan diri setelah menolak jatuh dirinya,

Hancur berkecai impian hati tak terasa sakit nya diri, bertanya kembali apakah yang harus dibuatnya lagi untuk sekadar melihat senyuman indah Si puteri idaman hati.


#Sahabatdirisendiri
abugarcia@Sirfaerdlie 

No comments: